HIDUP YANG BEGITU INDAH BUKAN,, TERGANTUNG BAGAI MANA KITA MENYIKAPINYA,,,

" SELAMAT MEMBACA"

Minggu, 24 Maret 2013

PENYERBU DAHAGA WAHAI HATI DUNIA




PENYERBU DAHAGA
WAHAI HATI DUNIA



Tirto …
Alirmu pelipur retak tanah kering,,
Dikau bak pemicu ledakan pelepas kerontang senja,,
Tak henti tiupkan butiran kesegaran pada jiwa-jiwa kehausan,,

Tirto …
Kau khalayak armada alamku,,
Bahtera kehidupan ,,, nadi sajak hari-hari semesta,,

Tanpamu Tirto ,,,
Tak tergelarpun hijauan yang permai,,
Tak pun pula terlukis pelangi,,,
Terhenti ada …

Tirto …
Kau di minat ,,,
Berpantul biru bertukar warna hijau lukisan kecup dari hamparan sawah,,,
Bahkan lalunya kumolonimbus yang bertukar rekah surya
Bersenandung lah teratai menari di lembut ayunan hati dunia,,,

Tirto ,,,
Kau dengar ,,, ?
Kidung-kidung lirih dari getaran kerinduan
Tarian dedaunan bersama senandung kuncup-kuncup tak terjamah,,,
Berbisik-bisik  menyebut mu ,, helaan karna hadir mu …

“Sungguh kau penyerbu dahaga wahai hati duniaku..”

Dan akhirnya ,,,
Tak ubah kau adalah kamar purnama raya
Dan abadi yang ada akan selamanya ada
Dari keadaan yang ada karena abadimu
Merupakan adalah kau bukti nadi ALAMKU ,,,

MAHA BESAR PENCIPTA
Hadirkan mu sebagai penyerbu dahaga ALAMKU ,,,


BOB WIJAYA

Jumat, 22 Maret 2013

ARANG MERAH JAMBU




ARANG MERAH JAMBU


Iya  nya tak  katakana tidak
Tidak pula iya ada
Iramanya hanya berlantun sesuai texs
Mungkin “ lah kata terakhir yang masih sangat dekat

Denyut dari detak yang terbungkus detik
Koreografi yang tak ku tau bagaimana
Tiap titik bening kecil terulang dalam sela tawa
Menggenang penuhkan ruas hari,,,

Segar ,, mengambil andil dalam setiap kerinduan yang kembali,,,

Bukan yang pertama,,
Tapi semakin ingin ku di rasa
Tidak sekali,,
Tapi ingin mengulang nya berkali – kali

Tidak lah istimewa ,,
Namun menyimpangkan yang telah biasa

Lubang bundar yang taka sing ,,
Tersenyum dan berkata ,, “ ingat aku ??”
Dan bertanya lagi “ jadi “..?”
Kemudain berkata tersenyumlah seperti aku,, {-_+}..


BOB wijaya
12 feb 2012

Minggu, 17 Maret 2013

Ada,, Sejak,,


Ada,, Sejak,,


Hari itu terjadi
Kerlap-kerlip dari jauh dan kemari
Mendengung perlahan kemudian jelas
Dan semakin jelas ,,,

Membaur berbutirkan waktu
Berbagi dalam dimensi ruang
Ruang rasa yang gulita
Nafas menjadi jalan setapak

Jati diri terayun-ayun terbawa angin
Berpacu dengan waktu yang semu
Tak hanya disebut ada
Berdayung biduk retak

Kusut tersapu debu ,, namuan nyata

Bob wijaya
19 feb 2013