HARI BIDUK
BERLALU
Terhempas keras
Terkunci nafas pada ujung laras..
Mau kemana hendak menyebrang
Sibiduk bernaung petang..
Bukan
tak beralasan
Manis
nya benar,, baik berakhir tak terkatakan
Simalakama
berguguran
Membajiri
dayung biduk bernaung petang
Sisi senada, detik bias irama
Terpahat padas cita-cita pertiwi
Membahana tinggi, jauh lebih tinggi dari setiap
mimpi
Baying-bayangi biduk bernaung hari..
Simpang di balik awan,,
Muara mana awan gulita
Jurang, api, pahit, manis
Gulita.. gulita..
Dia
udara bersih ,,
Si biduk pilu
Dingnin Angin Angan meremas pilu
Menatap pun jiwa membeku ,,
Tak paruh waktu,, tak paruh haru
Si
biduk bergumam ,, dan berlalu ,,
BOB Wijaya
20/9/2013