HIDUP YANG BEGITU INDAH BUKAN,, TERGANTUNG BAGAI MANA KITA MENYIKAPINYA,,,

" SELAMAT MEMBACA"

Kamis, 26 April 2012

KEMARIN,, KINI ,, DAN MISTERI



KEMARIN,,KINI,,DAN MISTERI


Kemarin,,,,
Belum terlewat secepat pacu kuda berlari
Tak pula lama selama tumbuhkan batu dalam api
Nafas masih terasa dekat di ekor rasa
Ggelap masih berkelebat tapak pertama

Begitu polos terdampar dalam suasana
Tanpa pertimbangan karena memang apa adanya
Bukan sengaja tampa kuasa dan datang tiba-tiba
Mimpi,harap,cara bercampur lurus buakn rekayasa


Kini ,,,
Hentakan halilintar di langit penuh bintang
Naga berapi menari hanguskan halusinasi
Terkarang rasa dalam lingkaran hari kemarin
Runtuh kerlip,hangus halusinasi campakan mimpi

Selaras reruntuhan lebur itu
Sesal menggodok rasa dalam satu suasana
Malu remukan tiang harapan setiap senja
Ngilu membakar panas telapak kaki
Dehidrasi di badai deras di kala pagi
 

Esok ,,,
Hanyalah misteri
Tapi harap lahir bukan sama
Hanya ingin diam dan tak mau ulangi
Hilangkan tatap , bunuhkan akar di hari pagi ,,,


BOB Wijaya
25/04/2012

Kamis, 19 April 2012

SI BOCAH ,, TERUSLAH BERJALAN ..




SI BOCAH ,, TERUSLAH BERJALAN ..


Manis merdu mengiramai sunyi
Bersama hari lalu merekah senyum lugu
Mendengar gema celoteh seorang bocah
Berlari-lari tak berbeban ,, ringan

Terbaca fikir dangkal penuh resiko
Mimpi-mimpi berterbangan dikala sendiri
Dengan kaki dia berlari, dengan tangan dia menggali
Tak terfikir using lelah datang senja hari

Bocah hanya tertawa bergumal dengan waktu
Terkadang menangis menahan perih luka terjatuh
Sekejap lupa akan luka yang belum mongering
Bergumal kembali tuakan hari

Hari berganti ,,,
Bulan berlalu ,,,
Tahun berubah ,,,

Lapuk lama tiang termakan usia
Kehidupan nya bagaikan permukaan semesta

HARI MANIS NYA BAGAI DI SEMATKAN DENGAN HARUM AROMA DAN CORAK INDAH LUAR BIASA SEKUNTUM BUNGA ,,,

SEDIHNYA BAGAIKAN SAYAP TANGIS BETERBANGAN MENABURKAN NYANYIAN ANGIN KESEDIHAN KEDALAM HATINYA ,, DAN MENGISI PELUPUK MATANYA DENGAN AIR MATA KEPILUAN ,,,


Namun ,,,
Si bocah masih terus tertawa
Di tiap selip sempit waktu senja
Di sisi luas padang dahaga
Di balik tirai tajam patah gulana

Gelegar tawa si bocah adalah surganya
Di lubuk jauh hatinya mencengkram angkasa
Bebas terbang sukaria kaki menapak
Mimpi-mimpi nya adalah pertempuran

21 tahun sudah sibocah berjalan atas kehendak pencipta
Sibocah gembira,, dahaga adalah kehendak nya
Terkadang si bocah sadar lupa akan bersyukur
Nikmat luar biasa atas izin sang pencipta

Kaki si bocah tertancap duri kini
Begitu perih kecil tapi menhari-hari
Hasrat nya bagai sekecap gemertak tulang belulang
Si bocah mabuk mencium darahnya sendiri

Tetaplah bejalan terus si bocah
Tertawalah selalu bersama mentari
Curahkan hasrat mu di dingin malam sepi
Dan dahagakan dirimu agar kau hargai masa puas mu ,,,

           
BOB Wijaya
18/042012


Senin, 16 April 2012

AKU ,, PERIH GULANA KU,, TERHIMPIT WAKTU




AKU ,, PERIH GULANA KU,,
TERHIMPIT WAKTU



Terhimpit lingkaran rasa sisa
Udara luar begitu dingnin menusuk karsa
Terlanda pedih gulana meronta-ronta
Pusing nahkoda karamkan rasa

Tak kah tatkala berguna raga perkasa
Bernafas sia-sia
Makan sia-sia
Tidur sia-sia
Hanya butuh racun sekalipun pelipur rasa

Mengukur peluh menyamudra dunia
Tahapan rimpang ,, berat merenggut tawa
Berpura-pura hanya berteman waktu
Tertilap pergi detik memburu pilu

Tenanglah ,,,
Syair tercipta sepi gulita ,,,

Bukan kamu
Bukan dia
Bukan kalian
Bukan pula kita ,,,

Ini murni bodoh dan fikirku yang hanya terhimpit waktu ,,,


BOB Wijaya
13/04/2012

Selasa, 10 April 2012

KATAMU NYATA,, BUKAN SALAH MU,, AKU TERLUKA


KATAMU NYATA,,
BUKAN SALAH MU,, AKU TERLUKA
 

Berentang jajar mengurung ruang gerak ku
Betapa mengalir deras pedih sayatan itu
System saraf ku benar-benar hagngus sudah
Membuka matapun aku tak tau mampu

Mungkin ini pelajaran buat ku
Tak ku sangka sungguh begitu sakit hal itu
Benar tak ada lagi oksigen dalam lorong pembuluh darahu
Seperti mayat hidup ku lepas senyum ku

Sungguh saying ,, tak ku sadari semua
Sesal sudah aku memaksa mau ku
Begitu tak tau malu nafas ku memburu
Bergulir waktu ,, hentikan aku ,, glap hadap


Jujur sayang ,, gelap langkah sekarang melayang
Buta depan tak tergambar pilihan hilang
Beriring pedih, sesak , malu, buta
Bait itu menamparku ,, betapa aku tak tau malu

Yang tersisa ,,
Hanya terpejam mataku saat ini
Lagi tak boleh lagi ,, aku melihatmu
Hanya akan pergi aku tanpa mengusik mu …



BOB Wijaya
10/04/2012