HIDUP YANG BEGITU INDAH BUKAN,, TERGANTUNG BAGAI MANA KITA MENYIKAPINYA,,,

" SELAMAT MEMBACA"

Selasa, 12 November 2013

Ujar BOCAH RENTA





Ujar BOCAH RENTA



Ku titisan gulita sangkakala
Berlari dari intai mercosuar
Melompati plataran-plataran surya
Nun tak pernah mati dalam sunyi

Terbaring beriring para padas disini
Menari-nari dalam sakit merah juambu
Memenuhi diri2 mimpi yang terlewati
Berbayang-bayang singgasana ratu bertabur duri

Berteman dengan pedang yang menyambar ku
Memeluk anak busur yang menembus dada ku
Mabuk menenggak darah luka segar ku
Melambai – lambai pada teriakan meriam MU

Biarlah ,,,
Ku terus nikmati lengang belaian sepoi ini
Tetap ku hantar pandang mesra ini
Mengecup indah panorama nya

Berdiri di tengah-tengah badai
Dan menjadi titisan yang tak kian mati Walau dalam sunyi,,


BOB Wijaya
11/11/2013

Kamis, 26 September 2013

HARI BIDUK BERLALU



HARI BIDUK BERLALU







Terhempas keras

Terkunci nafas pada ujung laras..



Mau kemana hendak menyebrang

Sibiduk bernaung petang..



            Bukan tak beralasan

            Manis nya benar,, baik berakhir tak terkatakan

            Simalakama berguguran

            Membajiri dayung biduk bernaung petang



Sisi senada, detik bias irama

Terpahat padas cita-cita pertiwi

Membahana tinggi, jauh lebih tinggi dari setiap mimpi

Baying-bayangi biduk bernaung hari..



Simpang di balik awan,,

Muara mana awan gulita

Jurang, api, pahit, manis

Gulita.. gulita..



            Dia udara bersih ,,



Si biduk pilu

Dingnin Angin Angan meremas pilu

Menatap pun jiwa membeku ,,

Tak paruh waktu,, tak paruh haru



            Si biduk bergumam ,, dan berlalu ,,





BOB Wijaya

20/9/2013

Minggu, 24 Maret 2013

PENYERBU DAHAGA WAHAI HATI DUNIA




PENYERBU DAHAGA
WAHAI HATI DUNIA



Tirto …
Alirmu pelipur retak tanah kering,,
Dikau bak pemicu ledakan pelepas kerontang senja,,
Tak henti tiupkan butiran kesegaran pada jiwa-jiwa kehausan,,

Tirto …
Kau khalayak armada alamku,,
Bahtera kehidupan ,,, nadi sajak hari-hari semesta,,

Tanpamu Tirto ,,,
Tak tergelarpun hijauan yang permai,,
Tak pun pula terlukis pelangi,,,
Terhenti ada …

Tirto …
Kau di minat ,,,
Berpantul biru bertukar warna hijau lukisan kecup dari hamparan sawah,,,
Bahkan lalunya kumolonimbus yang bertukar rekah surya
Bersenandung lah teratai menari di lembut ayunan hati dunia,,,

Tirto ,,,
Kau dengar ,,, ?
Kidung-kidung lirih dari getaran kerinduan
Tarian dedaunan bersama senandung kuncup-kuncup tak terjamah,,,
Berbisik-bisik  menyebut mu ,, helaan karna hadir mu …

“Sungguh kau penyerbu dahaga wahai hati duniaku..”

Dan akhirnya ,,,
Tak ubah kau adalah kamar purnama raya
Dan abadi yang ada akan selamanya ada
Dari keadaan yang ada karena abadimu
Merupakan adalah kau bukti nadi ALAMKU ,,,

MAHA BESAR PENCIPTA
Hadirkan mu sebagai penyerbu dahaga ALAMKU ,,,


BOB WIJAYA

Jumat, 22 Maret 2013

ARANG MERAH JAMBU




ARANG MERAH JAMBU


Iya  nya tak  katakana tidak
Tidak pula iya ada
Iramanya hanya berlantun sesuai texs
Mungkin “ lah kata terakhir yang masih sangat dekat

Denyut dari detak yang terbungkus detik
Koreografi yang tak ku tau bagaimana
Tiap titik bening kecil terulang dalam sela tawa
Menggenang penuhkan ruas hari,,,

Segar ,, mengambil andil dalam setiap kerinduan yang kembali,,,

Bukan yang pertama,,
Tapi semakin ingin ku di rasa
Tidak sekali,,
Tapi ingin mengulang nya berkali – kali

Tidak lah istimewa ,,
Namun menyimpangkan yang telah biasa

Lubang bundar yang taka sing ,,
Tersenyum dan berkata ,, “ ingat aku ??”
Dan bertanya lagi “ jadi “..?”
Kemudain berkata tersenyumlah seperti aku,, {-_+}..


BOB wijaya
12 feb 2012